Kebutuhan gula yang semakin meningkat berbanding terbalik dengan lahan tebu rakyat di Jawa Barat yang semakin habis. Selama kurun waktu tujuh tahun ini, lahan tebu di Jabar tersisa sekitar 40%. Sampai dengan tahun 2009, lahan tebu masih tersisa sekitar 12.000 ha. Namun saat ini, tinggal tersisa 5.000–5.500 ha. Selain itu, kesejahteraan petani gula yang semakin menurun dikarenakan cuaca dan rendahnya tingkat rendemen maupun harga gula. Hal ini mendorong Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) untuk menyelenggarakan acara Musyawarah Daerah yang bertemakan "Mewujudkan Kemitraan yang Strategis, Harmonis dan Sinergis Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Petani Tebu".
Acara yang di laksanakan di Hotel Zamrud tanggal 8 Maret 2017 mengundang beberapa perusahaan, salah satunya PT Wahana Inti Selaras selaku pemegang autoritas distributor farm traktor John Deere. Sebagai distributor traktor John Deere, PT Wahana berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan pertani tebu. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan tersebut adalah dengan penawaran mekanisasi lahan tebu.
"Mekanisasi di lahan tebu, diperlukan oleh petani tebu agar tebu yang dipanen dapat memberikan hasil rendemen yang baik,dan agar tidak lagi terjadi turunnya hasil rendemen gula dikarenakan tebu belum terpanen oleh petani. Kami berharap John Deere dapat menjadi solusi terbaik bagi para petani tebu sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan kesejahteraan dari petani tebu", ungkap Ady Mardiono.