HIAB menawarkan produk crane dan hooklift untuk mendukung kegiatan pengumpulan buah sawit maupun tandan kosong baik dari infield (bawah pohon) maupun dari platform collection (pasar pikul) . Di Indonesia, HIAB menggandeng PT Wahana Inti Selaras sebagai distributor dan pendukung layanan purna jual.
PT Wahana Inti Selaras mendapatkan kepercayaan sebagai agen produk Hydrauliska Industri AB (HIAB) di Indonesia. HIAB adalah produsen asal Swedia yang memproduksi loader cranes, forklifts, dan tail lifts. Daniel Dodestero, Country Manager Indonesia-Plantation HIAB, mengatakan kerjasama antara HIAB dengan PT Wahana Inti Selaras baru berjalan pada tahun ini. Kerjasama ini terjalin karena HIAB ingin memperkuat posisinya di pasar Indonesia.
“PT Wahana menunjukkan keinginan kuat dalam mengembangkan usahanya pada sektor agri Indonesia. Walaupun, perusahaan ini terbilang pemain baru pada bidang ini, namun dalam satu dua tahun ini, perkembangannya tergolong cepat dan ke depannya pasti semakin baik lagi,” tambahnya.
Menurut Daniel, pesatnya perkembangan PT Wahana Inti Selaras tidak terlepas dari dukungan Indomobil Grup. “Lihat saja John Deere mempercayakan produknya untuk dipegang Wahana. Ini artinya, perusahaan ini layak kami jadikan sebagai partner.”
Untuk perkebunan sawit, kata Daniel, perusahaan perkebunan disarankan menggunakan hooklift darn crane HIAB sebagai attachment di traktor. Unit ini berguna mendukung kegiatan pengumpulan dan pemindahan buah sawit di tempat pengumpulan hasil ke bin truk.
Saat ini, pekebun masih ada yang memanfaatkan excavator dan wheel loader untuk pengumpulan Tandan Buah Segar (TBS) sawit dan janjang kosong. Padahal, pemakaian excavator tidak efisien dari aspek biaya operasional.
Daniel mencontohkan pemakaian excavator membutuhkan 20 liter solar dalam satu jam. Ini artinya dengan waktu kerja 10 jam butuh solar sebanyak 200 liter. Biaya yang diperlukan untuk bahan bakar sekitar Rp 1,5 juta per 10 jam per hari. “Apabila 1,5 juta dikalikan waktu kerja 300 hari, butuh duit hampir 500 juta rupiah.” Sementara crane yg dipasang statis (di atas pondasi semen) memanfaatkan kelebihan listrik yg dihasilkan oleh PKS (Pabrik Kelapa Sawit).
Lain halnya menggunakan crane HIAB tidak membutuhkan biaya solar seperti excavator. Yang perlu diperhatikan adalah excavator fungsi utamanya mengeruk bukan mengangkat, sedangkan crane fungsi utamanya adalah mengangkat. Makanya, kata Daniel, tidak tepat memakai excavator untuk memindahkan buah sawit ataupun janjang kosong.
“Itu sebabnya, sudah banyak perusahaan perkebunan beralih kepada crane untuk mengangkat, baik TBS (tandan buah segar) maupun tangkos (tandan kosong)” ujarnya.
Beberapa jenis produk yg sudah banyak digunakan di perkebunan/pabrik kelapa sawit di Indonesia antara lain HIAB JG 5001, XS 055, XP14, J2490, dan lain sebagainya. Masing-masing unit mempunyai kapasitas pengangkutan berbeda-beda. Semua tipe tsb terbukti dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi pemungutan dan pengangkutan buah maupun ampas sawit.