Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur — Komitmen pemerintah Indonesia terhadap program Ketahanan Pangan Nasional mendapat sorotan pada bulan Agustus lalu melalui kegiatan Tebang Perdana Tebu di lahan PT Muria Sumba Manis (MSM) serta mitra petaninya di Desa Melolo, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada bulan Agustus lalu.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Ekonomi dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama dengan Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman. Dalam sambutannya, Menko AHY menegaskan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan domestik dan menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta.
Menariknya, pada kesempatan tersebut Menko AHY turut mencoba langsung John Deere CH570 Sugarcane Harvester, salah satu mesin pertanian canggih yang berperan penting dalam mendukung mekanisasi tebu nasional. John Deere CH570 Sugarcane Harvester merupakan salah satu dari Solusi mekanisasi modern dari John Deere yang digunakan dalam pengolahan lahan hingga paska panen di MSM.
Keunggulan Solusi John Deere dan WISEL Efisiensi di Lahan Sulit
Sebagai distributor resmi John Deere di Indonesia, PT Wahana Inti Selaras (WISEL) mengedepankan solusi pertanian handal, presisi dan terintegrasi untuk mengatasi tantangan geografis dan operasional di Indonesia, seperti di pulau Sumba yang kondisi tanahnya kering, tandus, dan berbatu yang menuntut penerapan teknologi mekanisasi modern agar produksi tetap optimal. John Deere CH570 menjadi pilihan utama bagi MSM dan sejumlah perkebunan besar lainnya di Indonesia karena kemampuannya dalam memberikan panen presisi dengan tingkat kebersihan hasil tebu yang tinggi, minim kotoran serta kecepatan kerja yang efisien.
Teknologi autosteer Autotrac serta koneksi nirkabel JDLink™ yang memberikan kemudahan dalam memantau dan mengendalikan mesin, serta melakukan monitoring secara real-time terhadap kinerja mesin.
Selain Harvester, MSM juga menggunakan John Deere Tractor 6150B, traktor tangguh yang dilengkapi kabin ergonomis yang memberikan kenyamanan, meningkatkan focus dan keamanan operator di kondisi ekstrem.
Komitmen WISEL: Mendukung Industrialisasi dan Kesejahteraan
Untuk mendukung kinerja mesin pertanian tersebut, WISEL membangun fasilitas service point di dalam lokasi kebun, untuk memastikan layanan purna jual cepat dan responsive. Hal ini menjaga mesin tetap beroperasi optimal, mengurangi downtime, dan mendukung pencapaian target panen.
Kehadiran WISEL, John Deere, dan industri perkebunan seperti MSM menegaskan peran aktif sektor swasta dalam menyukseskan visi pemerintah. Sejalan dengan penekanan Menteri Transmigrasi Bapak Iftitah bahwa Melolo akan menjadi basis transmigrasi berbasis industrialisasi dan investasi, WISEL memastikan bahwa kontribusinya bukan hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi sosial. Penggunaan alat pertanian presisi dari John Deere tidak hanya menjamin kualitas hasil panen dan meminimalkan kerugian post-harvest, tetapi juga membuka lapangan kerja.
Lebih dari sekadar penyedia mesin pertanian, WISEL turut berkontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat lokal. Melalui rekrutmen tenaga kerja dari sekitar wilayah Melolo, WISEL membantu menciptakan lapangan kerja untuk warga lokal agar dapat menjadi bagian dari operasional dan layanan service point di dalam kebun.
WISEL menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam pertumbuhan ekonomi daerah, tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga sosial. Komitmen ini menempatkan WISEL sebagai mitra terdepan melalui produk dan dukungan purna jual yang andal, demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.